GURU SEJARAH DAN KAMPUS PENDIDIKAN SEJARAH HARUS BERSINERGI
Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas bercorak PGRI Se-Indonesia yang bernaung di bawah Perkumpulan Program Studi Pendidikan Sejarah Se-Indonesia (P3SI), berkolaborasi dengan Asosiasi Guru Sejarah Se-Indonesia (AGSI) telah melaksanakan kegiatan seminar online (webinar) seri ke-6 tingkat nasional.
Acara digelar pada Selasa, 17 September 2024. Kegiatan webinar ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Forum Prodi Pendidikan Sejarah Universitas Bercorak PGRI se-Indonesia.
Webinar seri ke-6 juga merupakan bagian dari implementasi program kerja sama antara Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) Jakarta, Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), dan Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). Bertindak sebagai tuan rumah pada kegiatan webinar seri ke-6 kali ini adalah Universitas Indraprasta PGRI Jakarta. Pada kesempatan webinar kali ini juga melibatkan elemen guru sejarah yang berada di bawah naungan Asosiasi Guru Sejarah se-Indonesia (AGSI), sebagai salah satu narasumber.
Para narasumber pada kegiatan webinar seri ke-6 terdiri dari akademisi dari Universitas bercorak PGRI se-Indonesia dan guru sejarah, di antaranya adalah Ponco Setiyonugroho, M.Pd., (Dosen Pendidikan Sejarah Unindra), Dr. Agus Mursidi, M.Pd., (Dosen Pendidikan Sejarah Uniba), Darsono, M.Pd., (Dosen Pendidikan Sejarah UPY) dan Endar Priyo Sulistiyo, S.Pd., (Guru Sejarah SMA Negeri 5 Palangkayara sekaligus juga Sekjen AGSI).
Disandingkannya para akademisi dan guru sejarah sebagai pembicara pada kegiatan webinar seri kali ini bertujuan agar terjadinya sinergi dan kolaborasi antara kampus dengan Program Studi Sejarah dan guru Mata Pelajaran Sejarah. Sudah seharusnya sinergi dan kolaborasi antara kampus yang diwakili oleh para akademisi dan guru sejarah terjadi agar terciptanya pendidikan sejarah yang lebih baik ke depan.
Tema yang diusung pada webinar nasional seri ke-6 kali ini adalah "Nasib dan Keberlangsungan Pendidikan Sejarah di Era Kurikulum Merdeka". Beberapa isu yang dibahas adalah tentang Pendidikan sejarah di era Kurikulum Merdeka berada posisi yang sulit, pengurangan jam pelajaran secara signifikan, penghapusan Mata Pelajaran Sejarah Peminatan, dan pengintegrasian Mata Pelajaran Sejarah ke dalam mata pelajaran IPS pada kelas X di jenjang menengah atas menjadi isu relevan yang dijadikan pembahasan dalam seminar tingkat nasional kali ini. Apa yang terjadi pada pendidikan sejarah di Kurikulum Merdeka pada saat ini seyogyanya bukan hanya permasalahan yang dihadapi oleh guru sejarah, melainkan juga Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menaungi Program Studi Pendidikan Sejarah.
Selain itu dari kegiatan webinar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagaimana keberlangsungan pendidikan sejarah di bawah naungan Kurikulum Merdeka. Sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara akademisi pendidikan sejarah universitas bercorak PGRI se-Indonesia dengan para guru sejarah yang bernaung di bawah AGSI.
Kegiatan webinar seri ke-6 Prodi Pendidikan Sejarah Univeritas bercorak PGRI dibuka dengan sambutan yang diberikan oleh Dr. Wisnu, M.Hum, selaku Sekjen P3SI. Menurutnya kegiatan ini merupakan kegiatan positif dan bermanfaat yang harus tetap dilanjutkan secara periodik oleh program studi pendidikan sejarah universitas bercorak PGRI. Selanjutnya pembukaan kegiatan dilakukan oleh Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Unindra, Dr. Taufik, M. Hum.
Dalam acara inti, kegiatan webinar dipandu oleh Darmawan Rahmadi, M.Pd selaku moderator. Para pembicara diberikan waktu 30 menit untuk memaparkan materinya. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi antara para pemateri dengan para peserta. Sebanyak 200 orang dari berbagai latar belakang mengikuti kegiatan webinar ini sebagai peserta.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta terlihat sangat antusias dalam diskusi interaktif. Kegiatan webinar baru berakhir pada pukul 12.00 WIB yang ditandai dengan closing statement dari para pembicara.
Penyelenggara berharap dengan diadakannya kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara kampus, khususnya program studi pendidikan sejarah universitas bercorak PGRI dengan para guru sejarah di seluruh Indonesia. Selain itu kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi webinar seri ke-7 program studi pendidikan sejarah bercorak PGRI se-Indonesia yang tetap berkolaborasi dengan AGSI.
Terakhir, kegiatan ini merupakan respons program studi pendidikan sejarah universitas bercorak PGRI terhadap kondisi pendidikan sejarah di era Kurikulum Merdeka. Kondisi atas kondisi pendidikan sejarah dewasa ini bukan saja permasalahan yang dihadapi oleh guru sejarah, melainkan juga seluruh masyarakat pendidikan sejarah se-Indonesia, khususnya program studi pendidikan sejarah universitas bercorak PGRI. (AK)