PEMASANGAN CHATTRA PADA STUPA INDUK CANDI BOROBUDUR DITOLAK KOMUNITAS-KOMUNITAS, PELESTARI, PEGIAT, PECINTA, DAN AKTIVIS CAGAR BUDAYA INDONESIA

PEMASANGAN CHATTRA PADA STUPA INDUK CANDI BOROBUDUR DITOLAK KOMUNITAS-KOMUNITAS, PELESTARI, PEGIAT, PECINTA,  DAN AKTIVIS CAGAR BUDAYA INDONESIA

Pemasangan Chatra di puncak stupa Candi Borobudur kembali diusulkan oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut. Selain itu dalam Policy Brief  Pemasangan Chattra pada Stupa Induk Candi Borobubur oleh Direktorat Kebijakan Pembangunan Manusia, Kependudukan, dan Kebudayaan  Deputi Kebijakan Pembangunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tertanggal 20 Desember 2023, tertulis bahwa alasan pemasangan chattra adalah sangat dibutuhkan untuk peningkatan pelayanan keagamaan dan wisatawan religi, maka kebijakan memasang replika chattra dapat menjadi alternatif kebijakanNamun banyak kalangan yang menolak hal itu.

Namun Usaha pemasangan Chattra di atas stupa induk Candi Borobudur mendapatkan kecaman dari berbagai elemen, mereka berpendapat bahwa usaha pemasangan chatra tidak Dapat Dilanjutkan Dan Merupakan Usaha Yang Tidak Dapat Dipertanggungjawabkan Dari Sisi Arkeologi Dan Undang-Undang Cagar Budaya.

Kejadian itu membuat Komunitas-Komunitas Pelestari, Pegiat, Pecinta, Aktivis Cagar Budaya Untuk Menolak Pemasangan Chattra Pada Stupa Induk Candi Borobudur. Beberapa point penolakan itu yaitu:

  1. Kami mendesak Pemerintah untuk menghentikan pemasangan chattra pada stupa induk Candi Borobudur.
  2. Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat, akademisi, pecinta sejarah, dan budaya untuk mendukung pelestarian Candi Borobudur dengan cara yang bertanggung jawab dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dan kaidah keilmuan, karena Candi Borobudur adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia yang penuh dengan nilai filosofis sehingga apabila terjadi penambahan atau perubahan maka dapat mengubah makna yang terkandung di dalamnya.
  3. Mari kita tunjukkan bahwa kita peduli dan bertanggung jawab terhadap peninggalan budaya yang menjadi identitas dan kebanggaan bersama ini.

 

Alasan Penolakan adalah:

  1. Candi Borobudur adalah salah satu identitas bangsa Indonesia dan situs Warisan Dunia UNESCO.
  2. Unit Warisan Dunia di Sekretariat Internasional ICOMOS menerima laporan misi dan tinjauan meja selama bulan September dan Oktober tahun berjalan. Sehubungan dengan diberikannya rapor merah terhadap lingkungan Borobudur selama beberapa tahun terakhir, maka Pemerintah Indonesia wajib memberikan jawaban atas penilaian tersebut.
  3. Resiko pemasangan Chattra terhadap status Warisan Dunia UNESCO, jika terjadi pencabutan status akan berdampak bagi masyarakat sekitar dan lingkungan kawasan Borobudur secara luas. Selain itu juga pengawasan secara internasional akan melemah sehingga kemungkinan besar berimbas pada upaya pelestarian Borobudur.
  4. Berdasarkan data pengamatan di lapangan bahwa seluruh bangunan stupa di Jawa yang telah berhasil direstorasi ternyata tidak ada satupun yang memiliki chattra. Chattra yang pernah dipasang dan telah diturunkan kembali oleh Van Erp pada pemugaran tahun 1907-1911 bukanlah chattra asli dengan alasan asisten Van Erp, Jean Jacques de Vink, telah menemukan tempat pemakaman di kawasan candi dan guci-guci yang ada di dalamnya berisi abu tiga orang yang dimakamkan di sana. Informasi dari de Vink ini tercatat dalam Notulen Bataviaasch Genootshap yang tertulis pada awal tahun 1912, halaman 23-26 (Krom, 1927:12). Van Erp dapat membuktikan bahwa keping-keping chattra yang ditemukan, tidak hanya bisa berasal dari stupa utama, melainkan juga dari guci-guci abu yang ditemukan de Vink.
  1. Kajian oleh Balai Konservasi Borobudur menemukan bahwa relief galeri IV No.13 memiliki bentuk serupa dengan stupa induk Candi Borobudur yang secara tegas gambar relief ini tidak memiliki chattra.
  2. Stupa-stupa yang ada di negara-negara lain memiliki bentuk dan ciri khas sesuai budaya masing-masing, dengan demikian stupa yang ada di luar Jawa tidak dapat dijadikan acuan untuk bentuk stupa di Jawa.
  3. Pengambilan keputusan untuk memasang chattra pada puncak stupa induk Candi Borobudur dengan demikian tidak sesuai dengan kaidah ilmiah arkeologi dan dapat merusak keaslian Candi Borobudur. Dengan kata lain pemasangan chattra merupakan bentuk vandalisme cagar budaya yang secara terang-benderang dilakukan oleh Pemerintah.
  4. Pemasangan Chattra di stupa induk Candi Borobudur yang tidak sesuai dengan undang-undang maupun kaidah keilmuan tersebut akan menjadi contoh tidak baik bagi generasi mendatang dan tentu saja melukai semangat dan upaya pelestarian cagar budaya di Indonesia

KOMUNITAS MENOLAK PEMASANGAN CHATTRA BOROBUDUR:
1. Komunitas Kandang Kebo Yogyakarta
2. PLA Sunan Kali Banger Probolinggo.

3. Komunitas Kali Sileng Borobudur
4. Lembaga Adat Desa Borobudur
5. Daya desa Borobudur
6. Gen Nur Karanganyar
7. Tapak Jejak Kadhiri
8. Tjilatjap history-Cilacap.
9. Kota Toea Magelang
10. HPI Jateng
11. SdMK ( Sidoarjo Masa Kuno )
12. BHHC (Banjoemas History Heritage Community)
13. PASAK (Pelestari Sejarah-Budaya Kadhiri)
14. Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara
15. KPMI (Kelompok Pencinta Museum Indonesia) - Jakarta
16. Tuban Bercerita
17. Kuningan Institute
18. Jejak Yang Terlupakan
19. Kompas Madya (Komunitas Pelestari Sejarah Madiun Raya)/Historie Van
Madioen
20. Pontianak Heritage Movement
21. Sekolah Purbakala Yogyakarta
22. Tapak Jejak Kerajaan -Sidoarjo
23. Taksaka -Magelang
24. Komunitas Kandang Gudel - Sleman
25. Kendal heritage
26. Lembaga Eskavasi Budaya Beku Bhei-Bhei
27. Perkumpulan Rumah Kempo - Muaro Jambi
28. Relawan Cetho (RECO) - Karanganyar
29. Boyolali Heritage Society (BHS)
30. Yayasan Warisan Budaya Mataram Pleret-Jogjakarta
31. Depok Heritage Community (Depok Jawa Barat)
32. Boemi Poeger Jember
33. Komunitas Penggiat Sejarah Kulon Progo (KPSKP)
34. Komunitas Historia Sulawesi Tengah (KHST)
35. Komunitas Wisata Sejarah (KUWAS)
36. Komunitas Sumenep Tempo Dulu (STEDU)
37. Komunitas Bara-Swara
38. Lamongan Bercerita
39. Medang Heritage Society (MHS) Yogyakarta
40. Pangudi Olahrasa Hayuningbawana (POH) Magelang
41. Java | Talk through Art Magelang
42. Forum Komunitas Seni-budaya Magelang (FKSM)
43. Medang Kingdom Community Magelang