Sekolah Hijau dan Perubahan Iklim Bagian V

Sekolah Hijau dan Perubahan Iklim Bagian V

Tulisan Tema Perubahan Iklim dalam rangka Hari Guru Nasional tahun 2022 dan HUT ke 77 PGRI

Pengetahuan,sikap dan keterampilan Sekolah hijau serta lingkungan hijau bisa diperoleh melalui Intrakurekuler, Kokurikuler dan Ekstrakuler, bisa dikelas maupun di luar kelas mungkin juga bisa didalam sekolah maupun di luar sekolah.

*Intrakurikuler*

Kegiatan Intrakurikuler merupakan kegiatan utama sekolah yang dilakukan dengan menggunakan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam struktur program. 

Kegiatan ini dilakukan oleh guru dan peserta didik dalam jam-jam pelajaran setiap hari.

Kegiatan Intrakurikuler dilakukan untuk mencapai tujuan minimal setiap mata pelajaran atau bidang studi yang tergolong khusus. 

Program sekolah dapat dimasukkan ke dalam intrakurikulum sesuai konsep belajar dan dikembangkan melalui lima kegiatan utama, yaitu: a. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan,

b. Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya.

c. Pengembangan pendidikan berbasis komunitas.

d. Pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan; dan

e.Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan.

Dari ke lima kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap, boleh juga diambil salah satu atau lebih sesuai kebutuhan dan kondisi di sekolah masing-masing 

*Kokurikuler*

Kokurikuler Kegiatan ini bertujuan untuk lebih memperdalam dan menghayati mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakulikuler. Kegiatan ini dapat dilakukan sendiri ataupun kelompok.

 Bentuk kegiatan yang dapat dilakukan melalui kokurikuler seperti, gerakan menanam pohon, pengolahan sampah lingkungan.

Komposting, media pembelajaran pemanfatan Green House,Tanaman obat, penaamaan papan nama tanaman secara ilmiah,penamaan tanaman asal daerah tanaman. 

Implementasi sumber daya alam, air, listrik dan alat tulis. Lomba kantin sehat, lomba kreativitas pemanfaatan barang bekas.

*Ekstrakurikuler*

Ekstrakurikuler,kegiatan ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan, mengembangkan nilai-nilai dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang dipelajari siswa dalam program inti dan pilihan di kelas.

Kegiatan ini dilaksanakan diluar sekolah maupun dalam sekolah dan lebih tertekan pada kegiatan kelompok. Kegiatan Ekstrakurikuler juga dilakukan dengan memperhatikan minat dan bakat, serta kondisi lingkungan dan sosial budaya. 

Kegiatan ekstrakuler dapat dilakukan melalui pencinta alam, saka wana pramuka, pembentukan kader hijau. PMR ( palang merah remaja) melakukan lomba keindahan kelas dengan pengaturan ventilasi, cahaya dan sirkulasi udara . Rohis melakukan jumat bersih dan lomba kebersihan kelas. Tadabbur Alam Kelompok ilmiah remaja ( KIR) untuk mengurangi sampah organik melakukan kegiatan pembuatan ekoenzim, organik pupuk cair dan pupuk jakaba.( Jamur Kebahagiaan Abadi).

Dengan dibangunnya sekolah hijau di seluruh wilayah Indonesia maka diharapkan terbentuk peserta didik yang memiliki pola pikir sesuai dengan prinsip-prinsip lingkungan hidup. Bila prinsip Lingkungan sudah menjiwai pola pikir peserta didik maka akan lebih mudah persiapannya bila menghadapi perubahan prinsip-prinsip iklim.

Sebagai kelanjutan dan pembinaan sekolah sekolah hijau maka diperlukan pengelompokan atau organisasi perkumplan sekolah sekolah hijau, untuk itu peran Dinas Pendidikan Provinsi,K abupaten Kota perlu turun langsung memberikan arahan dan pembinaan. 

Begitu juga kelompok kelompok masyarakat yang menyelenggarakan persekolahan seperti MPSI (Majelis Pendidikan Syarikat Islam), Muhamadiyah, Maarif NU, Perguruan Taman Siswa, Majelis Pendidikan Kristen/Katolik serta PGRI perlu lebih aktif untuk membangun dan menyelenggarakan sekolah sekolah hijau.

(BERSAMBUNG)

Rumah Honorer Ayah Didi

12 November 2022

Dr.Didi Suprijadi, MM