BANYAK GURU YANG STRES

Oleh Dr. Didi Suprijadi, MM
(Ketua Pembina FPTHSI)
Menurut Jokowi, profesi seorang guru tidaklah merupakan pekerjaan yang ringan, dimana menurut sebuah riset Internasional, tingkat stres para guru lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan yang lain.
“Salah satu penyebab stres tinggi para guru antara lain oleh para siswa, karena perubahan kurikulum, dan karena perkembangan teknologi,” terang Jokowi
Hal ini disampaikan Presiden saat menghadiri acara HUT ke 78 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun 2023 di Britama Sport Mall Kelapa Gading Jakarta Utara. Pidato Presiden dihadapan Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dan disaksikan ribuan guru anggota PGRI seluruh Indonesia baik langsung maupun tidak langsung.
Hadir pula Menko PMK Muhajir Efendi, Mendikbud Ristek Nadiem Makarim serta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama seluruh kepala staf TNI.
Stress nya guru-guru seperti apa yang disampaikan oleh Presiden, tidak semata melulu diakibatkan oleh ulah para siswa, tetapi juga oleh berbagai faktor lain, termasuk lingkungan sekitar dan kompetensi yang dimiliki guru.
Sejatinya bila guru guru itu berkompeten dalam hal Pedagogik, Kepribadian , Profesional dan Sosial maka, tidaklah akan menjadikan dirinya stress,sekalipun dengan penghasilan yang pas pas an. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru untuk bermasyarakat di lingkungan adalah kompetensi sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik ( guru ) di sekolah untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesame guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Dengan kata lain guru yang mempunyai kompetensi sosial akan berinteraksi efektif dengan sesama guru baik dalam pergaulan di sekolah , masyarakat maupun organisasi.
Akhir akhir ini ramai dibicarakan oleh guru guru anggota PGRI yang menyaksikan adanya guru pengurus organisasi berebut dalam jabatan pimpinan pengurus. Ditengarai kemungkinan guru yang bertengkar itu mempunyai nilai kompetensi sosial nya rendah.
Kompetensi sosial rendah ditandai kurang harmonisnya dalam berinteraksi. Interaksi kurang efektif sesama pengurus mengakibatkan terjadinya perebutan jabatan dalam organisasi.
Perebutan organisasi dengan cara di luar aturan AD ART, membegal hingga menduduki kantor adalah bentuk lemahnya kompetensi sosial bagi guru.
Kompetensi sosial rendah mengakibatkan stres tingkat dewa, apalagi setelah menonton TV dan membaca media sosial yang menayangkan acara HGN tahun 2023 dan HUT ke 78 PGRI terlihat presiden bersama kabinet Indonesia maju
Kesimpulan sementara orang orang yang stress tinggkat tinggi akibat kalah dalam perebutan pimpinan di organisasi ditengarai bukan guru sejati, artinya bukan guru yang punya kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.
Biar hidup jangan stress, pilihlah hidup sesuai kultur organisasi.
Ba'da Shubuh Senin tanggal 27 November 2023
Rumah Honorer Ayah Didi