Outing Class Anak-Anak Tonjong Sangkanurip di Eduwisata Kebun Naga Kuningan : Edukasi Menanam dan Permainan Seru
Outing class anak-anak Tonjong Sangkanurip di Objek Wisata (OW) Buah Naga Sangkanurip pada tanggal 9 November 2025 menghadirkan pengalaman edukatif sekaligus menyenangkan bagi seluruh peserta. Kegiatan ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman praktis tentang pertanian lokal, khususnya budidaya buah naga, yang kini menjadi salah satu komoditas unggulan di daerah Sangkanurip. Melalui kegiatan ini, anak-anak tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga langsung terjun ke lapangan untuk mempraktikkan menanam buah naga, yang dipandu dengan telaten oleh Ustadz Kosim.
Acara dimulai pagi hari dengan sambutan hangat dari pengurus sekolah dan pengelola OW Buah Naga yang menyambut anak-anak peserta outing class dengan penuh antusias. Suasana ceria langsung terasa saat anak-anak diajak untuk mengikuti rangkaian permainan edukatif yang menarik dan interaktif. Permainan ini disusun sedemikian rupa untuk membangun kekompakan, ketrampilan motorik, dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok. Anak-anak terlihat sangat antusias dan bersemangat mengikuti setiap sesi permainan yang diadakan.
Setelah sesi permainan, Tim Buah Naga Kuning memberikan pengantar yang lengkap mengenai seluk-beluk budidaya buah naga. Ia menjelaskan secara sederhana dan mudah dipahami tentang karakteristik tanaman buah naga, cara perawatan, hingga manfaat yang bisa diperoleh dari buah ini. Penjelasan tersebut tidak hanya menambah wawasan anak-anak, tapi juga memupuk kecintaan mereka terhadap alam dan lingkungan sekitar. Materi ini disampaikan dengan bahasa yang komunikatif sehingga menarik perhatian anak-anak yang hadir.

Kemudian, anak-anak diajak menuju kebun buah naga yang ada di kawasan OW Buah Naga. Di sana, mereka langsung diberi kesempatan untuk mencoba menanam bibit buah naga sendiri didampingi Ustadz Kosim. Aktivitas menanam ini memberikan pengalaman nyata sekaligus mengajarkan tentang pentingnya kesabaran dan telaten dalam merawat tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti proses ini, terlihat dari semangat mereka dalam menggali tanah, menanam bibit, dan menyiram tanaman muda.
Outing class ini juga memberikan ruang untuk diskusi dan tanya jawab, di mana anak-anak bisa mengajukan berbagai pertanyaan terkait budidaya buah naga maupun pertanian pada umumnya. Pengelola dengan sabar menjawab setiap pertanyaan, memberikan penjelasan detail yang semakin memperkaya pengetahuan para peserta. Sesi ini menjadi salah satu momen penting yang menumbuhkan rasa ingin tahu dan kegairahan belajar pada anak-anak Tonjong.
Selain penanaman dan permainan, ada pula sesi storytelling yang disampaikan oleh Ustadz Kosim mengenai nilai-nilai lingkungan hidup dan pentingnya menjaga alam. Cerita-cerita tersebut menyisipkan pesan moral yang relevan untuk kehidupan sehari-hari anak-anak, seperti menjaga kebersihan, berkontribusi dalam pelestarian alam, dan menyayangi sesama makhluk hidup. Pendekatan storytelling ini terbukti efektif dalam menyampaikan pesan edukasi secara ringan dan menyenangkan.
Pengelola OW Buah Naga pun berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti sebagai acara sesaat, melainkan menumbuhkan budaya cinta lingkungan dan pertanian di kalangan generasi muda. Mereka percaya bahwa menanamkan nilai-nilai tersebut sejak dini akan berdampak positif dalam jangka panjang, baik bagi kesehatan lingkungan maupun pembangunan ekonomi lokal berbasis pertanian. Anak-anak diingatkan untuk terus menyalurkan rasa ingin tahu dan menambah wawasan dengan eksplorasi lebih luas ke dunia pertanian.

Orangtua yang turut mendampingi kegiatan ini juga memberikan sambutan positif. Mereka merasa bahwa kegiatan outing class seperti ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan potensi anak-anak secara menyeluruh—mulai dari aspek kognitif, motorik, hingga sosial-emosional. Kegiatan luar kelas yang edukatif sekaligus seru ini juga mempererat hubungan antara anak, orangtua, dan guru. Mereka berharap semoga lebih banyak kesempatan serupa diadakan agar anak-anak terus aktif belajar di luar ruang kelas.
Keberhasilan outing class ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di daerah Sangkanurip untuk mengintegrasikan metode pembelajaran berbasis pengalaman dan alam dalam kurikulum mereka. Dengan melibatkan anak-anak langsung dalam proses belajar yang nyata, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Ustadz Kosim juga mendapat apresiasi atas perannya sebagai mentor yang mampu menggabungkan pembelajaran agama dan ilmu pengetahuan dalam kegiatan yang inspiratif ini.
Secara keseluruhan, outing class anak-anak Tonjong Sangkanurip di OW Buah Naga pada tanggal 9 November 2025 menciptakan momen tak terlupakan yang penuh kegembiraan sekaligus edukasi. Kegiatan ini membuktikan bahwa pembelajaran yang menyentuh langsung pengalaman nyata anak-anak dapat menumbuhkan minat dan kepedulian terhadap lingkungan. Para peserta pulang dengan membawa semangat baru untuk terus belajar dan menjaga alam, sekaligus rasa bangga terhadap komoditas buah naga yang menjadi kebanggaan daerah.


Agus